~ KISAH KUDA DAN KELEDAI ~
Di
sebuah hutan yang rindang, hiduplah seekor keledai yang bodoh. Setiap hari dia
selalu dibohongi dan dimanfaatkan oleh teman-temannya. Oleh karena itu Keledai
bertekad untuk tidak ingin berteman dengan siapa pun, karena dia sungguh tidak
mau dibohongi lagi.
Suatu hari saat Keledai ketika sedang berteduh di bawah
pohon yang rindang, dia mendengar suara seekor binatang lain berteriak dan berlari kencang ke arahnya,
langkah kakinya terasa sangat menakutkan seakan-akan hendak memangsa apa saja
yang ditemuinya. keledai pun menjadi
ketakutan dan segera bersembunyi dibalik pohon dengan perasaan cemas dan kaki
yang gemetar.
Dia mendengar suara tadi berhenti tepat di depan pohon di
mana dia bersembunyi. Dengan berhati-hati keledai mencoba mengintip dari balik
pohon. Ketika itu ternyata binatang tersebut secara kebetulan sedang menghadap
ke depan pohon sehingga mata keledai dan binatang itu pun saling menatap. keledai
cukup terkejut ternyata suara binatang itu adalah suara kuda. Dengan tenang
keledai keluar dari balik pohon dan menghampiri kuda, lalu bertanya “ kenapa
kau berteriak dan berlari sangat kencang ? membuatku takut saja,” protes
keledai.
“Tadi harimau mengejarku dan hendak memangsaku” jawab Kuda
dengan nafas yang terengah-engah.
“memangnya kau bertemu harimau dimana?” tanya keledai
penasaran.
“Aku tadi pergi ke hutan di dekat kumpulan harimau tinggal,
kau juga pasti tahu di sana banyak sekali makanan, aku hanya ingin mengambil
beberapa saja untuk persediaan musim kemarau nanti.” jawab kuda.
Keledai hanya menghela nafas dan terlihat bingung ketika
mendengar jawaban dari Kuda. Lalu Kuda melanjutkan, “ padahal aku baru saja
akan mengambil daun di ranting pohon itu,
tetapi seekor harimau ternyata melihatku dan dia segera berlari hendak
menangkapku, tentu saja aku ketakutan dan berlari secepat mungkin untuk
menghindarinya, hingga aku sampai ke tempat ini.
“Harimau yang mengejarku tadi berlari sangat cepat, sehingga
aku harus memutar otak agar bisa mengelabuhinya, kau tahu apa yang aku
lakukan?”
Keledai menggelengkan kepalanya.
Aku berlari memutar
mengintari pepohonan beberapa kali dan itu membuat Harimau cukup bingung,
setelah itu barulah aku kabur secepat mungkin” lanjut kuda.
Semakin kuda menjelaskan panjang lebar semakin Keledai
merasa kebingungan. Ternyata Kuda menyadari itu, lalu bertanya “ Apakah kau
tidak mengerti maksudku?”
Keledai mengangguk.
“ Ya sudah ayo kita pergi dari sini sebelum Harimau
menemukan kita” ajak kuda.
“Ayo!” sahut keledai.
Akhirnya mereka pun berjalan bersama meninggalkan tempat
itu. Sepanjang perjalanan banyak yang mereka bicarakan, semakin lama mereka
semakin dekat. Hingga suatu hari kuda berkata “ Aku merasa kita cocok untuk
berteman, keledai, maukah kau menjadi sahabatku?.
Keledai terkejut mendengar itu, namun tanpa berpikir panjang
dia menolak, “Maaf kuda, aku tahu kau itu baik, tapi aku sudah memutuskan untuk
tidak berteman dekat dengan siapa pun, anggap saja aku hanya kenalanmu.” keledai
menunduk sedih”.
“Kenapa seperti itu?
“ tanya kuda penasaran.
Keledai menjelaskan,” Selama ini Aku sering dimanfaatkan dan
dibodohi oleh semua teman-temanku, jadi aku takut untuk berteman lagi”.
Keledai segera berjalan meninggalkan kuda, “ Sampai jumpa,
semoga kau akan dapat teman yang kau inginkan”.
Kuda mengikuti keledai,“ Aku janji tidak akan pernah
memanfaatkanmu atau membohongimu, AKU BERJANJI!” pinta kuda dengan tegas.
Keledai menghentikan langkahnya, dan berbalik lalu bertanya“
Kau sungguh berjanji?”.
“JANJ!I” jawab kuda.
Entah kenapa keledai akhirnya menerima pertemanan kuda
begitu saja, tanpa mengenal kuda lebih jauh lagi. Selama beberapa hari
pertemanan mereka berjalan dengan baik, Keledai merasa senang dan merasa
bersyukur, setiap hari keledai pergi ke rumah kuda untuk mengantarkan beberapa
makanan, karena Kuda mengaku bahwa dia
itu sebatang kara dan sering mengeluh jika dia sangat kesulitan menemukan
makanan ditambah lagi Kuda mengatakan bahwa dia sering sakit-sakitan. Keledai
yang bodoh tentu saja langsung mempercayainya.
Hingga pada suatu ketika,ku meminta keledai untuk mencari
makanan yang lebih banyak lagi
dibandingkan sebelum- sebelumnya, “ Keledai, bolehkah aku meminta tolong
padamu?”
Keledai meng-iyakan, “ Tentu saja, kau kan temanku.”
Kuda terkekeh dalam hati dan bergumam, “ Ya Ampun.. hihi”
Keledai melihat Kuda tersenyum dan bertanya, “Kenapa kau
senyum-senyum seperti itu, katakanlah kau ingin meminta tolong apa?” tanya keledai.
Kuda pun terkejut dan akhirnya sadar, dan terlihat sedikit
gagap, “ ooo...hhhh iii...yyaaa, sebenarnya aku tidak enak mengatakan ini
padamu, aku sedang tidak enak badan, tapi perutku selalu lapar, jadi apakah
boleh besok kau mengirimi ku makanan untuk persediaan seminggu?” .
Keledai merasa heran, “ Aku kan setiap hari mengunjungimu
untuk memberi mu makanan, untuk apa
seperti itu?” tanya keledai.
“Sebenarnya, aku tidak enak ketika kau harus setiap hari ke
rumahku mengantarkan makanan, maka dari itu aku ingin kau mengirimiku untuk
persediaan seminggu agar kau tak repot-repot ke rumahku setiap hari, karena kau
pasti lelah karena rumahku jauh dari rumahmu” jawab kuda berpura-pura sedih.
Sepertinya keledai percaya dengan ucapan Kuda dan lagi-lagi
dia menurut, “ Baiklah, besok aku akan ke sini membawakan makanannya” .
Kuda merasa kegirangan, “ Terima kasih sahabatku, kau memang
teman terbaik”, keledai merasa senang mendengar perkataan kuda.
Esok harinya Keledai menghampiri rumah kuda, dan memberikan
makanannya. “wah terima kasih banyak, untuk seminggu ke depan aku ingin
beristirahat, sebaiknya kau juga beristirahat, dan nikmati musim panas ini”. ujar
kuda.
“Baiklah, aku pergi dulu” keledai pamit kepada kuda. Kuda
tersenyum dan kembali masuk ke rumahnya dengan perasaan bahagia.
Sore harinya, kuda menghubungi teman-temannya dan mengundang
mereka untuk berpesta dengannya dalam rangka menyambut musim panas. “Wah meriah
sekali pestanya, kau ternyata sangat hebat bisa mendapatkan banyak makanan enak
ini” Ujar kuda lainnya.
Kuda tertawa bangga dan berkata “ Tentu saja, silahkan di
nikmati hidangannya dan bersenang-senanglah untuk malam ini,” teriak kuda.
Suasana pun sangat ramai Penuh dengan gelak tawa. Sedangkan di tempat lain
terlihat keledai yang sedang kesepian.
Pesta malam itu pun usai, teman-teman kuda berpamitan
pulang. “kami pulang dulu, terima kasih banyak untuk hidangannya.”
“Baiklah sama-sama, jangan lupa besok datang lagi. Aku akan
melakukan pesta seperti ini selama tiga malam,”ujar kuda gembira.
Malam berikutnya pesta dimulai sejak awal, dan tamu yang
datang bertambah dari malam-malam sebelumnya, pesta terlihat semakin meriah
dengan kedatangan tamu yang banyak. Setelah kejadian itu, binatang-binatang di
hutan mendengar kabar bahwa sudah dua hari ini kuda mengadakan pesta besar
musim panas, namun mereka bingung karena hanya para kuda saja yang diundang,
sedangkan binatang lainnya tidak.
Kabar itu pun akhirnya terdengar sampai ke telinga keledai.
Ketika tengah berjalan-jalan melewati sekumpulan binatang yang sedang
berbincang-bincang, keledai mendengar mereka tengah membicarakan tentang pesta
yang dilakukan oleh kuda. Sontak keledai merasa penasaran dan segera
menanyakannya. “Permisi, boleh aku bertanya” . sekumpulan binatang itu pun
menoleh, dan salah satu dari mereka menyahuti, “tentu saja boleh”. “Memangnya
apa yang ingin kau tanyakan pada kami?” tanya gajah.
“Begini, aku mendengar kalian membicarakan tentang kuda, aku
ingin bertanya apakah benar kuda yang tinggal di serang sana selama dua malam
terakhir ini mengadakan sebuah pesta musim panas?” ujar keledai.
“Benar sekali, kami juga tidak tahu kenapa dia mengadakan
pesta dan hanya mengundang kumpulan kuda saja, apalagi ini musim panas, musim
dimana kita harus berhemat, karena tumbuhan pun banyak yang kering.” timpal
rusa.
“Oh seperti itu, lantas apakah malam ini kuda akan
mengadakan pesta lagi?” tanya Keledai. “Tentu saja, orang-orang bilang dia akan
melakukannya selama tiga malam, dan jika dihitung-hitung, malam ini adalah
malam ketiga” jawab gajah.
Setelah mendengar jawaban binatang lain, Keledai pun
bergegas pergi, “Ya sudah kalau itu aku pergi dulu, terima kasih atas
informasinya. Keledai tidak percaya begitu saja dengan perkataan
binatang-binatang tadi, oleh karena itu dia memutuskan untuk memeriksanya
sendiri nanti malam.
Malam pun tiba, entah mengapa walaupun ini musim panas namun
terasa dingin jika sudah menjelang malam, telah berjalan cukup jauh akhirnya
keledai tiba di rumah kuda. Terlihat rumahnya begitu terang dan terdengar
begitu ramai, Keledai memberanikan diri untuk melihatnya lebih dekat. Dan
ternyata benar saja apa yang dikatakan para binatang. Keledai dengan perasaan
marah segera meninggalkan rumah Kuda, dan bertekad untuk tidak akan lagi
menemuinya.
Hari-hari berikutnya benar adanya jika Keledai tidak pernah
lagi berkunjung ke rumah kuda. kuda merasa heran dan memutuskan untuk
menghampiri keledai di rumahnya. Hari ini sangatlah panas dan membuat Kuda haus
dan lapar, sedangkan di rumahnya sudah tidak ada makanan lagi, pepohonan di
sepanjang jalan yang dia lewati juga mulai menguning dan tidak terlihat segar
lagi. Kuda merasa menyesal telah menghabiskan seluruh makanan yang diberikan
oleh keledai. Setelah beberapa lama berjalan akhirnya Kuda sampai ke rumah
Keledai. Kuda memanggil-manggil keledai,
namun setelah beberapa kali memanggil tak ada jawaban, Kuda berpikir mungkin
Keledai sedang berada di luar rumah, sehingga ia memutuskan untuk menunggu di
depan rumahnya.
Beberapa saat kemudian Keledai tiba di rumahnya dan terkejut
melihat kuda yang sedang menunggu di depan rumahnya. Keledai yang marah pun
hendak berbalik lagi untuk menjauh dari kuda, namun kuda sepertinya lebih dulu
melihatnya.
“Hei keledai, tunggu” Panggil kuda yang segera mendekat.
Keledai hanya diam.
Kuda sangat heran melihat sikap keledai, “ kamu kenapa ?
sepertinya kamu sedang menghindari ku.”tanya Kuda
Karena telah lama menahan amarahnya akhirnya keledai pun
memutuskan untuk berbicara “Harusnya kamu berpikir apa kesalahanmu, ternyata
kamu sama saja dengan binatang lain yang sering membohongiku, kamu berteman
dengan binatang bodoh sepertiku hanya untuk memanfaatkan kebodohanku saja,
mulai sekarang jangan temui kau lagi, aku sudah tidak mau menjadi temanmu!” tegas
keledai yang langsung masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan kuda.
Kuda pun menyadari kesalahannya, Kuda bingung harus berbuat
apa karena meminta maaf pun keledai tidak akan memaafkan. Akhirnya dengan
perasaan menyesal kuda berjalan pulang ke rumahnya.
Satu bulan telah berlalu, kuda dan keledai tak pernah lagi
bertemu. Sampai terdengar kabar bahwa sudah seminggu ini Kuda mengalami sakit
yang aneh, tubuhnya dipenuhi oleh bercak-bercak merah dan terasa sangat gatal,
namun karena sikap kuda yang terkenal pembohong dan malas, tak ada satu pun
yang menjenguknya. Keledai merasa iba, di dalam hatinya ia ingin sekali
menjenguk kuda, namun dalam hatinya juga ia masih merasa kesal pada Kuda.
Setelah berpikir panjang keledai akhirnya memutuskan untuk memaafkan kuda dan
menjenguknya.
Di kediaman kuda..
“Permisi...”panggil keledai.
“Siapa?, aku tidak mau diganggu, pergi saja” sahut kuda
menolak untuk ditemui siapa pun.
“Ini aku Keledai, tolong bukakan pintunya.” ucap keledai.
Setelah mendengar bahwa itu adalah keledai, kuda akhirnya
membukakan pintunya. Dia menunduk sedih dan malu lalu minta maaf kembali pada keledai,
“ Keledai aku minta maaf, aku sangat menyesal, aku merasa sedih kehilangan
teman yang baik seperti mu”.
Keledai menenangkan kuda, “sudahlah, aku sudah memaafkanmu.
Sekarang kita lupakan saja semuanya dan memulai awal yang baru untuk saling
mempercayai dan tidak membohongi satu sama lain”. ujar keledai.
Akhirnya, keledai dan kuda berbaikan dan berteman dengan
baik serta hidup bahagia. Hikmah yang terkandung dalam cerita di atas adalah
janganlah berbohong atau berkata dusta, karena akan merugikan diri sendiri dan
orang lain.
-Tamat-
" You can get a lot of inspiration from this page, also visit my website
BalasHapusSAGATOTO"